20100320

Mengapa bayi terus menangis?

Bayi menangis merupakan hal yang lumrah. Tetapi bila tangisnya sukar dihentikan dan terjadi berjam-jam tentulah akan membuat waswas orangtua. Apa yang salah pada bayi ini?
Menangis merupakan cara bayi menyatakan lapar, rasa tidak nyaman, lelah,nyeri dan takut. Rasa tidak nyaman timbul bila bayi kencing, berhajat, kegerahan, kedinginan, gatal, dan sebagainya. Pada bayi normal, sampai ia berusia kira-kira 6 minggu biasanya frekuensi menangisnya tinggi, dan kemudian berangsur-angsur berkurang sampai ia berusia 4 bulan. Dan pada usia selanjutnya, bayi umumnya hanya menangis pada sore atau malam hari.

Bila bayi menangis secara berlebihan, ini bisa merupakan gejala bahwa ia menderita berbagai penyakit atau keadaan tertentu. Beberapa penyebab yang penting dan memerlukan tindakan segera di antaranya adalah radang telinga, infeksi saluran kemih, nyeri akibat jatuh, volvulus (usus berputar), invaginasi (satu bagian usus masuk ke dalam bagian usus yang lainnya sehingga menimbulkan sumbatan usus), hernia inkarserata (kondor yang tidak masuk lagi dan terjepit), torsio testis (buah zakar terputar), dan acute abdomen (keadaan gawat perut). Namun biasanya penyakit-penyakit serius ini disertai dengan gejala atau tanda lain, sehingga dokter yang berpengalaman akan dapat mendeteksinya.
Di samping itu, beberapa gangguan saluran cerna juga sering menyebabkan bayi menangis berkepanjangan. Bayi yang lapar tentu akan menangis terus sampai di beri minum. Sebaliknya, pemberian makan dan minum yang berlebihan juga akan membuat bayi menangis berkepanjangan karena perutnya terlampau teregang dan menimbulkan nyeri perut. Demikian pula bila bayi terlalu banyak menelan udara, akibat kesalahan teknik waktu menyusui atau memberikan susu botol, misalnya. Bayi yang mengalami sembelit juga sering menangis berlebihan.
Bila tidak ditemukan kelainan-kelainan organik seperti di atas yang membahayakan jiwa bayi, maka menangis yang berlebihan pada bayi disebut kolik.
Gejala Kolik pada bayi
Kolik menyerang kira-kira 15-25% bayi. Sampai saat ini, penyebab terjadinya kolik pada bayi masih merupakan misteri. Sudah banyak ahli yang meneliti masalah ini, tapi tampaknya belum ada hasil yang memuaskan. Gejala kolik biasanya dimulai dengan muka yang memerah atau mimik wajah yang tampak aneh, diikuti dengan menarik kaki ke atas, lalu menangis kuat yang bisa berlangsung selama beberapa jam. Semua tanda-tanda tersebut terjadi karena perut bayi kejang.
Serangan kolik pada bayi biasanya dimulai pada saat ia berumur beberapa minggu, dan berakhir atau sembuh dalam waktu 3-4 bulan. Meskipun sering terjadi pada malam hari di sekitar waktu makan malam, serangan kolik ini dapat pula terjadi terputus-putus pada siang hari. Di luar waktu serangan, biasanya bayi dapat tidur dengan nyenyak.
sumber: www.kesehatan-anak.com